Aulia : Smoga Kita Dipertemukan Lagi Dalam Ridho-Nya
Sobat....
Serasa belum lurus punggung ini dari perjalanan Solo-Jakarta, pagi ini aku harus bersiap ke Bogor. Aku harus mulai menata hati dan pikiran untuk hal yang baru. Aku mau tak mau harus bergegas, karena inilah hidup dan masa depanku.Sobat....
Walau kita hanya bersama selama 6 bulan, namun rasanya sudah seperti sudah bertahun-tahun lamanya. Kita 24 jam selalu bersama. Di kelas, di Rayon dan di aktifitas harian. Maklum inilah tempat kita, khusus santri baru - Darurrahmah. Semua hal kita lakukan bersama. Menata kamar rayon, menata & menghias kelas serta bersih-bersih lingkungan. Kalian menunjuk aku untuk jadi ketua kelas. Aku gamang. Gimana tidak......aku masih harus menyesuaikan dan belajar hal-hal yang baru sudah harus mengemban amanah yang berat buatku. Aku masih harus belajar mandiri, memenej waktu & keuangan. Tapi aku coba jua....maafkan kalau belum optimal.
Sobat....
Kita berlima, aku-Nisa-Izzah-Dewi-Nur....biasa kongkow di balkon saat waktu rehat. Menatap langit yang biru sambil ngemil, ngobrol dan bercanda. Kita disatukan dengan nasib yang sama. Sama-sama anak rantau yang jauh dari orang tua. Aku masuk pondok sebenarnya sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Sejak Kakakku di pondok, aku ikut ummi dan abi kalau nengok kakak. Sehingga sedikit banyaknya memahami pondok itu seperti apa. Aku pun jua diikutkan saat hunting pondok putri buatku. Keliling Jawa....dari Bogor, Magelang, Jogya, Solo, Ngawi, Ponorogo. Pernah nginep jua di pondok putri tersebut agar bisa menangkap auranya. Sampai akhirnya ortuku memilih Solo dan aku pun suka. Jadilah kita bertemu di sini.
Sobat.....
Ternyata cukup berat jua ya belajar di pondok. Kita tidak hanya belajar ilmu umum seperti sekolah umum lainnya di pagi hari, namun kita jua belajar ilmu kepondokan di siang sampai sore. Kita pun harus mencuci sendiri. Semuanya sendiri untuk belajar kemandirian. Awalnya berat, akhirnya terbiasa juga. Kita bisa karena biasa.
Sobat....
Ortuku menginginkan aku masuk klas tahfidz...tapi belum lolos. Saat tes durasi aku belum memenuhi syarat minimal, menghafal 1 lembar sekali setoran. Maklum masih harus banyak penyesuaian. Alhamdulillah ortuku gpp....dicoba lagi nanti. Toh prestasiku di kelas cukup bagus, masuk 5 besar saat bagi rapot smemesteran. Aku sudah mulai kerasan & enjoy. Ummi-ku selalu datang setiap bulan. Awalnya seh mau 2/3 bulan sekali, tapi ternyata aku ga tahan. Aku berusaha untuk menyimpan rasa kangen yang sangat di awal-awal masuk pondok sampai pernah sakit. Aku ga kasih kabar ke ortu.....tapi ada walisantri lain yang telon ummi, sehingga akhirnya ummi & abi serta adikku datang. Duh senengnya aku....banyak yang ingin aku ceritakan namun lidah ini serasa kelu berucap. Aku hanya menyodorkan diaryku....itulah perasaanku selama ini.
Sobat...
Aku bangga & sangat menyayangi ummi dan abi. Beliaulah yang menjerumuskanku di jalan yang benar menurutku....dengan memasukkan aku ke pondok. Di sini aku menemukan banyak hal, persahabatan, kerja sama, kemandirian, keikhlasan, toleransi, kesabaran dan masih banyak lagi. Ya.....aku sudah betah.
Sobat....
Saat mudif.....ummi-ku cerita kalau adiku-Zahra, mau masuk pondok Tahfidz di Bogor. Zahra, adiku baru kals 4 SD akan masuk pondok.....apa bisa ya?? Berkecamuk pertanyaan-pertanyan dalam benaku. Aku aja yang masuk pondok setelah lulus SD merasa berat, gimana adiku yang baru klas 4. Saat kutanya adiku yang saat itu jua ikut...ternyata di luar prediksiku. Zahra mau & sudah diterima. Adiku bilang tempatnya lebih asyik daripada di sini. Banyak pohon buah-buahan, kolam ikan, saung dll. Dan di sana nanti hanya fokus menghafal Alquran. Programnya pun paling lama 2 tahun. Begitu ujarnya. Kutatap mata adiku dan kulihat kemantapan disana. Alhamdulillah, syukurlah.....mungkin ini buah dari tour of pesantren yang pernah adiku ikuti jua bersamaku. Dan boleh jadi ini adalah pertemuan terakhirku dengan adiku di pondok ini. Aku ingin kasih hadiah buatnya. Ya.....hadiah istimewa.( Baca : Aulia : Surat To Adik Tersayang)........to be continued.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar