Zidane : We Love U so Much
Tiba-tiba Zidane memegang tangan Umminya sebelum masuk boarding stasiun.
" Maaf ummi......Zidane mau nanya, kenapa Ummi ga pernah nangis saat nganter Zidane di stasiun atau saat mau pulang abis nengok di pondok ummi pun ga meneteskan air mata seperti bunda & umminya temen-temen Zidane. Ummi hanya tersenyum. Apa Ummi ga sedih & merasa kehilangan Zidane selama mondok??" Tanya Zidane seraya menunduk. Plong sudah apa yang selama ini menggayut dibenaknya. Tiga tahun sudah tanya itu dia simpan. Dulu ia ingin bertanya tapi takut kalau jawabannya akan mematahkan semangatnya. Zidane khawatir ummi sengaja membuang dirinya di Pondok ini karena kebandelan dan nakalnya serta sering membuat umminya sedih. Jawaban itulah yang sangat Zidane takuti. Sekarang Zidane sudah siap dengan jawaban Ummi sepahit apapun.
Ummi Zidane tercekat dan menatap lekat putra sulungnya.
" Kakak ingin tahu jawaban ummi? "
" Iya ummi..." angguk Zidane.
Direngkuh dan dipeluknya putra sulungnya erat.......seraya berbisik: " Ummi tidak ingin terlihat sedih di depan kakak, karna akan memberikan aura negatif yang bisa menurunkan semangat kakak di pondok. Ummi ingin kakak selalu semangat, happy, ceria sehingga aura positif tersebut senantiasa bersama kakak dalam menimba ilmu di pondok ini." jawab ummi Zidane singkat.
" Engkau ga tahu anakku....betapa hati ini terasa ada yang hilang saat pertama kali meninggalkan dirimu di Pondok ini. Kenapa ummi segera memalingkan muka sesaat setelah memelukdan mencium dirimu. Ummi ga mau air mata ini menetes di depanmu. Karena air itu sudah ga terbendung lagi dan akhirnya jatuh bersamaan kendaraan yang membawanya meninggalkan Pondok putra tercintanya. Itulah alasannya kenapa ummi selalu terlihat tersenyum dan tak ingin lama-lama menatap wajah sulungnya." batin Umii Zidane.
" Itu dulu Ummi.....sekarang kalau pun ummi meneteskan air mata..Zidane akan tetep semangat untuk menuntaskan menimba ilmu di Pondok. Mohon doanya slalu ya ummi"
"Iya...mujahidku sayang....tanpa diminta pun ummi senantiasa bermunajat ke Illahi untuk kesuksesan kakak dunia akherat".
Pelukan ummi Zidane makin erat dan jatuhlah air hangat membasahi punggung sulungnya. Dan Zidane pun merasakan hangatnya air tersebut merayap sampai sumsum tulang belangnya. Sekarang Zidane makin yakin akan cinta umminya dan berjanji akan membahagiakan orang yang ia cintai terutama umminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar